ilustrasi burnout (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Tahukah kamu, stres dan burnout memiliki tanda-tanda yang mirip, tapi sebenarnya keduanya adalah kondisi yang berbeda? Jangan sampai kamu salah diagnosis, ya! Yuk, kita kupas tuntas perbedaan antara stres dan burnout serta ciri-cirinya agar kamu bisa langsung mengenali gejala mana yang sedang kamu alami.
Apa Itu Stres?
ilustrasi stress (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Stres
adalah respons tubuh terhadap perubahan atau tantangan yang membutuhkan
penyesuaian fisik, mental, atau emosional. Stres bisa datang dari berbagai
sumber, mulai dari masalah keuangan, pekerjaan, hubungan, hingga kehidupan
sehari-hari. Nah, stres ini bisa menjadi alami dan bahkan perlu agar kita bisa
beradaptasi dengan situasi yang menantang. Misalnya, saat kamu harus
menyelesaikan tugas sebelum deadline, tubuhmu bereaksi dengan memompa
adrenalin agar kamu bisa lebih fokus dan cepat menyelesaikannya.
Namun,
jika stres berlangsung terlalu lama atau terlalu intens, ini bisa menjadi
masalah. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, stres
yang berkepanjangan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik
maupun mental.
Apa Itu Burnout?
ilustrasi burnout (pexels.com/RDNE Stock Project) |
Sementara
itu, burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang
disebabkan oleh stres berkepanjangan. Burnout biasanya muncul karena
beban kerja yang berlebihan dan tekanan yang terus-menerus. Akibatnya, kamu
merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, bahkan sampai depresi. Dilansir dari Mayo
Clinic,
burnout bukan hanya sekadar merasa lelah, tapi juga perasaan hampa dan tidak
ada harapan. Kamu mungkin merasa seperti tidak ada lagi yang bisa kamu lakukan
untuk memperbaiki situasi.
Ciri-ciri Stres dan Burnout
ilustrasi burnout (pexels.com/Mart Production) |
Untuk
membedakan apakah kamu sedang mengalami stres atau burnout, perhatikan
ciri-cirinya berikut ini:
Gejala Fisik
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
- Stres: Kamu mungkin mengalami sakit
kepala, tegang otot, perubahan pola tidur dan makan. Terkadang, stres bisa
membuat perutmu terasa tidak nyaman atau bahkan menyebabkan gangguan
pencernaan.
- Burnout: Kelelahan kronis adalah tanda utama burnout. Kamu mungkin merasa sangat lelah sepanjang waktu, bahkan setelah tidur cukup. Selain itu, kamu mungkin mengalami penurunan energi yang signifikan dan sakit fisik yang tidak kunjung sembuh, seperti nyeri punggung atau sakit kepala terus-menerus.
Gejala Emosional
ilustrasi frustasi (pexels.com/Liza Summer) |
- Stres: Saat kamu stres, kamu mungkin
merasa mudah marah, cemas, atau frustrasi. Perasaan ini biasanya datang
dan pergi tergantung pada situasi yang menyebabkan stres.
- Burnout: Burnout membuatmu
merasa sinis dan tidak bersemangat terhadap pekerjaan atau aktivitas yang
sebelumnya kamu nikmati. Kamu mungkin merasa tidak ada lagi yang bisa kamu
lakukan untuk membuat situasi menjadi lebih baik, dan ini bisa berujung
pada depresi.
Gejala Mental
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
- Stres: Sulit berkonsentrasi dan
pelupa adalah gejala mental umum dari stres. Kamu mungkin merasa seperti
tidak bisa fokus pada satu tugas karena pikiranmu terus-menerus
berpindah-pindah.
- Burnout: Burnout dapat
menyebabkan kehilangan motivasi dan produktivitas yang menurun. Kamu
mungkin merasa seperti tidak ada gunanya berusaha karena tidak ada yang
berubah atau membaik.
Durasi
ilustrasi stress (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
- Stres: Stres biasanya berlangsung
sementara dan dapat diatasi dengan cara-cara seperti relaksasi, olahraga,
atau berbicara dengan seseorang yang kamu percayai.
- Burnout: Burnout berlangsung
lebih lama dan sulit diatasi sendiri. Ini adalah kondisi yang memerlukan
perhatian serius dan mungkin membutuhkan bantuan profesional untuk
pemulihan.
Bagaimana Mengatasi Stres dan
Burnout?
ilustrasi meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio) |
Setelah
mengenali gejala-gejala di atas, penting untuk mengetahui cara mengatasi stres
dan burnout agar tidak berlarut-larut dan membahayakan kesehatan.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Mengatasi Stres
- Identifikasi
Sumber Stres
Mengetahui apa yang membuatmu stres adalah langkah pertama
untuk mengatasinya.
- Atur
Waktu dengan Baik
Buat jadwal dan prioritas tugas-tugas penting. Jangan ragu
untuk mengatakan "tidak" jika beban kerja terlalu berat.
- Berolahraga
Secara Teratur
Aktivitas fisik dapat membantu meredakan stres dan
meningkatkan suasana hati.
- Relaksasi
Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau
mendengarkan musik yang menenangkan.
- Cari
Dukungan
Bicarakan masalahmu dengan teman, keluarga, atau konselor.
Mengatasi Burnout
- Istirahat
yang Cukup
Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Jangan ragu untuk mengambil cuti jika diperlukan.
- Tetapkan
Batasan
Belajar untuk mengatakan tidak dan menetapkan batasan yang
jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi.
- Cari
Dukungan Profesional
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau
konselor jika kamu merasa tidak bisa mengatasi burnout sendiri.
- Temukan
Kembali Kesenangan
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu nikmati dan
yang membuatmu bahagia.
- Evaluasi
Ulang Prioritas
Cobalah untuk mengevaluasi kembali apa yang benar-benar
penting dalam hidupmu dan fokuslah pada hal-hal tersebut.
Dengan
memahami perbedaan antara stres dan burnout serta cara mengatasinya, kamu bisa
menjaga kesehatan mental dan fisikmu tetap optimal. Ingat, mengenali gejala
sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat adalah kunci untuk mencegah
kondisi ini menjadi lebih parah.
Referensi
- Smith,
J. (2021). Stress vs. Burnout: How to Tell the Difference. Cleveland
Clinic. Diakses pada Juli 2024.
- Doe, A.
(2021). Job Burnout: How to Spot It and Take Action. Mayo Clinic.
Diakses pada Juli 2024.