Catalyst Times

lisensi

Laksmi D
Minggu, 21 Juli 2024
Last Updated 2024-07-22T09:56:49Z
HealthInspiration

Beda Stres dan Burnout, Ini Ciri-cirinya Agar Tak Salah Diagnosis

 

ilustrasi burnout (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tahukah kamu, stres dan burnout memiliki tanda-tanda yang mirip, tapi sebenarnya keduanya adalah kondisi yang berbeda? Jangan sampai kamu salah diagnosis, ya! Yuk, kita kupas tuntas perbedaan antara stres dan burnout serta ciri-cirinya agar kamu bisa langsung mengenali gejala mana yang sedang kamu alami.


Apa Itu Stres?

ilustrasi stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Stres adalah respons tubuh terhadap perubahan atau tantangan yang membutuhkan penyesuaian fisik, mental, atau emosional. Stres bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari masalah keuangan, pekerjaan, hubungan, hingga kehidupan sehari-hari. Nah, stres ini bisa menjadi alami dan bahkan perlu agar kita bisa beradaptasi dengan situasi yang menantang. Misalnya, saat kamu harus menyelesaikan tugas sebelum deadline, tubuhmu bereaksi dengan memompa adrenalin agar kamu bisa lebih fokus dan cepat menyelesaikannya.


Namun, jika stres berlangsung terlalu lama atau terlalu intens, ini bisa menjadi masalah. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.



Apa Itu Burnout?

ilustrasi burnout (pexels.com/RDNE Stock Project)

Sementara itu, burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan. Burnout biasanya muncul karena beban kerja yang berlebihan dan tekanan yang terus-menerus. Akibatnya, kamu merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, bahkan sampai depresi. Dilansir dari Mayo Clinic, burnout bukan hanya sekadar merasa lelah, tapi juga perasaan hampa dan tidak ada harapan. Kamu mungkin merasa seperti tidak ada lagi yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki situasi.



Ciri-ciri Stres dan Burnout

ilustrasi burnout (pexels.com/Mart Production) 

Untuk membedakan apakah kamu sedang mengalami stres atau burnout, perhatikan ciri-cirinya berikut ini:


Gejala Fisik

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

  • Stres: Kamu mungkin mengalami sakit kepala, tegang otot, perubahan pola tidur dan makan. Terkadang, stres bisa membuat perutmu terasa tidak nyaman atau bahkan menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Burnout: Kelelahan kronis adalah tanda utama burnout. Kamu mungkin merasa sangat lelah sepanjang waktu, bahkan setelah tidur cukup. Selain itu, kamu mungkin mengalami penurunan energi yang signifikan dan sakit fisik yang tidak kunjung sembuh, seperti nyeri punggung atau sakit kepala terus-menerus.

Gejala Emosional

ilustrasi frustasi (pexels.com/Liza Summer)

  • Stres: Saat kamu stres, kamu mungkin merasa mudah marah, cemas, atau frustrasi. Perasaan ini biasanya datang dan pergi tergantung pada situasi yang menyebabkan stres.
  • Burnout: Burnout membuatmu merasa sinis dan tidak bersemangat terhadap pekerjaan atau aktivitas yang sebelumnya kamu nikmati. Kamu mungkin merasa tidak ada lagi yang bisa kamu lakukan untuk membuat situasi menjadi lebih baik, dan ini bisa berujung pada depresi.

Gejala Mental

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

  • Stres: Sulit berkonsentrasi dan pelupa adalah gejala mental umum dari stres. Kamu mungkin merasa seperti tidak bisa fokus pada satu tugas karena pikiranmu terus-menerus berpindah-pindah.
  • Burnout: Burnout dapat menyebabkan kehilangan motivasi dan produktivitas yang menurun. Kamu mungkin merasa seperti tidak ada gunanya berusaha karena tidak ada yang berubah atau membaik.

Durasi

ilustrasi stress (pexels.com/Andrea Piacquadio)

  • Stres: Stres biasanya berlangsung sementara dan dapat diatasi dengan cara-cara seperti relaksasi, olahraga, atau berbicara dengan seseorang yang kamu percayai.
  • Burnout: Burnout berlangsung lebih lama dan sulit diatasi sendiri. Ini adalah kondisi yang memerlukan perhatian serius dan mungkin membutuhkan bantuan profesional untuk pemulihan.


Bagaimana Mengatasi Stres dan Burnout?

ilustrasi meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah mengenali gejala-gejala di atas, penting untuk mengetahui cara mengatasi stres dan burnout agar tidak berlarut-larut dan membahayakan kesehatan. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:


Mengatasi Stres

  1. Identifikasi Sumber Stres

Mengetahui apa yang membuatmu stres adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

  1. Atur Waktu dengan Baik

Buat jadwal dan prioritas tugas-tugas penting. Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" jika beban kerja terlalu berat.

  1. Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati.

  1. Relaksasi

Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan.

  1. Cari Dukungan

Bicarakan masalahmu dengan teman, keluarga, atau konselor.



Mengatasi Burnout

  1. Istirahat yang Cukup

Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Jangan ragu untuk mengambil cuti jika diperlukan.

  1. Tetapkan Batasan

Belajar untuk mengatakan tidak dan menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi.

  1. Cari Dukungan Profesional

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor jika kamu merasa tidak bisa mengatasi burnout sendiri.

  1. Temukan Kembali Kesenangan

Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu nikmati dan yang membuatmu bahagia.

  1. Evaluasi Ulang Prioritas

Cobalah untuk mengevaluasi kembali apa yang benar-benar penting dalam hidupmu dan fokuslah pada hal-hal tersebut.


Dengan memahami perbedaan antara stres dan burnout serta cara mengatasinya, kamu bisa menjaga kesehatan mental dan fisikmu tetap optimal. Ingat, mengenali gejala sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat adalah kunci untuk mencegah kondisi ini menjadi lebih parah.



Referensi

  1. Smith, J. (2021). Stress vs. Burnout: How to Tell the Difference. Cleveland Clinic. Diakses pada Juli 2024.
  2. Doe, A. (2021). Job Burnout: How to Spot It and Take Action. Mayo Clinic. Diakses pada Juli 2024.